Event

Asa dan Usaha Mengembalikan Kejayaan Pelabuhan Kamal

Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang utama bagi masyarakat Madura pada zamannya. Masyarakat Madura mengandalkan pelabuhan ini untuk melakukan berbagai macam aktivitas.  Ribuan orang dan kendaraan selalu berlalu lalang setiap harinya. Mulai dari untuk mencari nafkah, untuk bekerja, untuk menimba ilmu, untuk berobat, untuk distribusi bahan-bahan pokok dan lain sebagainya.
Credit photo: ahmad faisol/surabaya.tribunnews.com

Saya sendiri masih mengingatnya dengan jelas, bagaimana dulu ramainya Pelabuhan Kamal ini. Orang-orang yang keluar masuk dari terminal menuju ruangan peron kemudian menuju dermaga kapal. Penjual buah, penjual makanan, penjual souvenir yang sibuk melayani pembeli. Sepeda motor dan berbagai macam kendaraan mengular—mengantri untuk masuk ke dalam Kapal satu persatu. Kapal-kapal yang mengangkut penumpang silih berganti merapat dan pergi dari demarga. Bahkan dua tiga kapal harus menunggu sebelum mendapat giliran untuk merapat ke dermaga.

Begitulah rutinitas tiap hari penyeberangan Pelabuhan Ujung Surabaya - Kamal Madura. Pelabuhan yang pernah tercatat sebagai pelabuhan penyeberangan terpadat di Indonesia dan Asia Tenggara ini. 

Namun sejak jembatan Suramadu diresmikan pada 10 Juni 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, perlahan demi perlahan pamor Pelabuhan Kamal terus meredup. Kita tidak bisa memungkiri, Jembatan Suramadu adalah solusi terbaik untuk mempercepat mobilitas masyarakat madura sekaligus untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan perekonomian. Fakta semakin sepinya mobilitas di Pelabuhan Ujung-Kamal adalah pil pahit yang memang harus kita telan. Selalu ada hal yang harus dikorbankan untuk menuju ke arah yang lebih maju. 

Bukan perkara yang mudah untuk mengembalikan kejayaan Pelabuhan Kamal seperti masa-masa keemasannya dulu. Namun bukan berarti hal ini mustahil dilakukan. Salah satunya yang paling memungkinkan adalah memadu padankan dengan konsep wisata bahari.
Atraksi saat pembukaan Festival Bahari Kamal 2016
Tidak ingin tinggal diam, civitas Universitas Trunojoyo Madura bersama pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan berbagai macam pihak bekerjasama mengadakan Festival Bahari Kamal. Acara yang mengusung tema "Mengembalikan Kejayaan Pelabuhan Kamal" ini  telah berlangsung pada tanggal 10-17 November 2016 yang lalu


Berbagai macam acara diselenggarakan oleh panitia. Sepengetahuan saya, ada bazar jajanan dan makanan khas Bangkalan, pameran produk olahan bahari, festival lampion, festival perahu hias, festival bakar ikan dan gowes. Selain itu berbagai macam lomba juga dihelat untuk memeriahkan acara ini, seperti lomba mewarnai, lomba menggambar, lomba menulis essay, lomba duta bahari, lomba layang-layang, lomba kambing cantik, power boat dan lain sebagainya.
  
Saya pernah ikut bergabung dalam pertemuan koordinasi panitia dengan berbagai pihak. Saya hadir sebagai netizen. Di ruangan yang tidak terlalu luas itu, saya bisa merasakan atmosfer semangat perjuangan dari panitia saat itu. Seperti yang kita tahu, untuk mengadakan acara seperti ini, panitia membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dari pembicaraan mereka, sekilas saya sempat mendengar bahwa dana yang terkumpul masih jauh dari harapan. Namun mereka tetap optimis untuk mewujudkan festival ini.
Kontes Kambing Cantik. Sumber photo: facebook.com/bloggerplatm 
Walaupun dengan dana terbatas, Festival Bahari Kamal 2016 ini  bisa dibilang sukses, mengingat acara ini baru pertama kalinya dihelat dan dengan waktu persiapan yang juga singkat. Acara pembukaan dan penutupan dihelat cukup meriah dengan berbagai suguhan atraksi kesenian daerah. Lomba dan berbagai kegiatannya lainnya juga berhasil diselenggarakan dengan baik.

Tak ada gading yang tak retak. Masih ada beberapa catatan dari pengamatan saya pribadi sebagai penonton. Festival Bahari Kamal yang rencananya akan menjadi agenda rutin tahunan ini perlu dikemas jauh lebih baik dan menarik lagi. Mulai dari pemilihan waktu, publikasi, materi hingga pengemasannya.

Ada baiknya acara diselenggarakan tidak pada saat puncak musim penghujan. Saya sendiri berkali-kali batal untuk menyaksikan acara Festival Bahari Kamal karena diguyur hujan. Selain itu perlunya kejelasan jadwal jauh-jauh hari, seperti acara akan dimulai pada tanggal sekian dan pukul sekian. Hal ini untuk mempermudah masyarakat dan wisatawan untuk mengagendakan jadwal mereka. Lebih baik lagi jika memasukkan ke dalam kalender wisata.

Juga  diperlukan desain spanduk, pamflet dan iklan yang jauh lebih menarik lagi untuk menarik minat wisatawan.  Selain itu perlunya pengemasan atraksi dan acara yang jauh lebih matang dan unik agar bisa membuat pengunjung terkesan. Seperti penempatan festival lampion yang kemarin masih terlihat belum terkonsep dengan rapi dan pertunjukan seni gerak tari yang masih kurang "kawin" dengan musiknya.

Festival Bahari Kamal ini sifatnya acara isidental, sehingga diperlukan upaya revitalisasi kawasan Pelabuhan Kamal ini agar tetap menjadi jujugan wisatawan walaupun nantinya festival sudah berakhir. Terbersit beberapa ide dalam benak saya agar kawasan Pelabuhan Kamal harus mempunyai daya tarik agar dikunjungi masyarakat secara terus menerus. 
Sumber photo: www.yoursingapore.com
Diantaranya dengan usulan untuk dibangunnya bianglala raksasa seperti yang ada di Singapura. Dari bianglala raksasa ini nantinya wisatawan bisa melihat keindahan jembatan Suramadu dan cantiknya landscape Surabaya di malam hari. Kemudian ada kapal wisata dengan tarif yang cukup terjangkau. Kapal wisata ini hanya berlayar rutin pada hari tertentu saja, misalnya pada hari sabtu dan minggu. Rute kapal wisata hanya melayani Pelabuhan Kamal-bawah jembatan Suramadu PP. Otomatis wisatawan yang ingin menikmati kapal ini harus menuju Pelabuhan Kamal terlebih dahulu. 

Untuk area pelabuhan Kamal sendiri bisa dibangun berbagai macam fasilitas pendukung lainnya yang bisa membuat suasana Pelabuhan Kamal lebih hidup seperti sentra kerajinan dan jajanan khas Madura, wisata kuliner, kafe tempat nongkrong anak muda, taman lampion dsb.

Selebihnya saya percaya, asa dan usaha untuk mengembalikan kejayaan pelabuhan Kamal bisa terwujud jika Pemkab Bangkalan dan semua stakeholder beserta masyarakat Kamal saling bergandengan tangan dan bergerak bersama-sama. (*)

About MEDIAPLUS

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.